Pulau Morotai merupakan nama pulau yang berada di Kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku. Luas dari pulau ini sebesar 2.330.60 Km2 dengan panjang garis pantai 311.217 Km.
Pulau Morotai punya 33 pulau kecil yang mengelilinginya. Pulau yang tidak berpenghuni berjumlah 26 pulau, dan berpenghuni berjumlah 7 pulau, yaitu pulau Morotai (main island), pulau Kolorai, pulau Ngele-ngele kecil, pulau Ngele-ngele besar pulau Golo-golo, pulau Rao, dan pulau Saminyamau.
Pulau Morotai punya sejarah yang unik. Nama Morotai berasal dari pemberian nama Kerajaan Moro. Karena Kerjaan Morotai merupakan daerah jajahan Kerajaan Moro waktu Abad 15-17 M. Kerajaan Moro menamakan jajahan mereka ada dua yakni, Morotia yang berarti Moro daratan, dan Morotai yang berarti Moro lautan.
Pada tahun 1942, Morotai jadi lapangan terbang Jepang selama Perang Dunia II. Kemudian diambil alih oleh Amerika Serikat pasca pertempuran hebat di 1944 hingga, klimaksnya, sekutu meluncurkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki. Pertempuran terjadi sangat sengit karena posisi pulau Morotai sangat strategis dalam peperangan antara Sekutu lawan Jepang.
Kemudian, pada tahun 2018 pulau Morotai menjadi kabupaten. Dengan daya tarik keunikan pulau-pulau, keanekaragaman biota laut, dan pesona sejarah yang kuat, pulau Morotai menjelma jadi pulau wisata laut terindah.
di pulau morotai lautnya indah banget , so excited !
— Available (@EpicFaiIs) January 29, 2011
Bahkan Tahun 2014, Presiden Jokowi menetapkan Pulau Morotai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata lewat Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014. Setelah itu, pada tahun 2016 Pulau Morotai ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata utama di Indonesia untuk jadi 10 ‘Bali Baru’. Artinya, beragam fasilitas yang memanjakan wisatawan akan dibuat secara terpadu.
Penetapan itu bukan tanpa alasan, itu karena Pulau Morotai punya banyak sekali peninggalan benda sejarah setelah Perang Dunia II. Sehingga, pulau Morotai tak hanya punya keindahan alam lautnya, tapi juga kekayaan sejarahnya.
Nah, mau tahu apa saja wisata primadona yang ditawarkan pulau Morotai? Simak penjelasan berikut sampai habis.
Pulau Dodola
Pulau ini adalah destinasi ikonik wisata di Pulau Morotai. Pulau Dodola terdiri dari pulau Dodola kecil dan Pulau Besar. Yang bikin pulau ini jadi ikonik ialah saat air pantai sedang surut. Kamu akan melihat pasir putih terbentang sepanjang 500 meter yang menyambungkan pulau Dodola besar dan pulau Kecil.
View this post on Instagram
Melintasi jalan pasir itu –apalagi bersama orang tersayang– kamu merasakan pengalaman yang tak terlupakan. Di samping kanan dan kiri kamu akan terhampar air begitu jernih hingga terumbu karang pun bisa terlihat jelas dengan mata telanjang.
View this post on Instagram
Mau berenang di sana? Kenapa tidak! Bagian pinggir pantai cukup dangkal lho. Kegiatan snorkeling ataupun menyelam sangat direkomendasikan. Itu karena terumbu karang dan warna-warni ikan yang sangat mempesona. Sayang sekali kalau dilewatkan.
Pulau Mitita
Seperti yang kamu sudah tahu, Pulau Morotai terkenal dengan wisata lautnya. Di pulau ini ada 28 titik diving yang memiliki keindahan sekaligus keunikan masing-masing.
View this post on Instagram
Salah satunya ialah di Pulau Mitita yang spot diving di sana kamu bisa berenang bersama hiu pada waktu tertentu.Tapi eitss… kamu jangan takut, hiu di sana sudah terbiasa berenang dengan para penyelam.
sweety shark @Kreasi_pv @myTrip_myAdvntr @oceansevenstore @VisitMorotai @PulauMorotai @Morotai_Kalwedo pic.twitter.com/ch9zeyTkrC
— anggella (@kkanggella) May 27, 2017
28 spot diving
Bila kamu datang ke Pulau Morotai tapi tidak mencoba wisata lautnya, rasanya belum afdol. Sebabnya Pulau Morotai terkenal sebagai tempat menyelam terbaik di Indonesia. Ada 28 titik keindahan alam bawah laut Pulau Morotai yang bisa kamu nikmati.
Bukan hanya faktor terumbu karang yang indah dengan ikan berwarna-warni, tapi juga ada sisa-sisa peperangan Perang Dunia II. Salah satu peninggalan Perang Dunia II yang paling terkenal adalah bangkai pesawat jenis Bristol Beuford buatan Australia yang tenggelam di kedalaman 40 meter.
Untuk ke sana Anda bisa ke spot diving bernama Wawama Diving Center. Sementara kalau kamu ingin melihat pesawat Jeep Willy dan pesawat sekutu, bisa datang ke spot diving Totodaku Diving Center.
1. Pulau Morotai, Maluku
Dijuluki “Mutiara di Bibir Pasifik” ini bisa nelihat bangkai pesawat Jepang yang tenggelam pic.twitter.com/yMde0KHbFR— Female Backpacker (@FBackpackerID) September 16, 2015
Kemudian di Mira spot terdapat kapal karam, di Buho-buho dan dekat Dodola ada pesawat tempur yang karam. Selain itu, terdapat berbagai lokasi Taman Laut di perairan Pulau Morotai, yakni di sekitar pulau Sumsum, pulau Ngele-ngele Besar, pulau Kolorai, pulau Dodola, Pulau Rao dan Lungu-lungu.
Tanjung Gorango
View this post on Instagram
Kalau kamu menyukai pemandangan pantai yang indah, jangan lewatkan tempat ini saat datang ke Pulau Morotai. Tanjung Gorango memiliki landscape yang indah di pandang mata: laut biru dan hamparan pasir di pinggirnya.
Mau dapat pemandangan yang lebih indah? Gampang, jangan buru-buru pulang saat sampai di sana. Tunggulah saat air laut surut, kamu akan melihat hamparan pasir putih yang luas. Dijamin bisa membuat Anda betah berlama-lama di sana. Untuk datang ke sini, Anda bisa ke Desa Gorua dan Korago, Kecamatan Morotai Utara.
Air Terjun Raja
Pesona Air Terjun Raja jangan sampai kamu lewatkan. Di mana air terjun ini? Air terjun raja berada di desa Raja, Kecamatan Morotai Selatan. Daya tarik air terjun ini karena ia punya 7 tingkatan. Air terjun raja tingkat ke-1 ketinggiannya sekitar 2 meter. Air terjun tingkat ke-1 mudah dijangkau pengunjung, oleh karenanya jadi lokasi ini menjadi lokasi yang ramai.
View this post on Instagram
Kamu juga bisa ke melihat keindahan air terjun di tingkat ke tujuh. Tapi kamu harus menyiapkan stamina yang prima karena perjalanan ke sana cukup melelahkan. Tapi tenang, sesampai di sana dan melihat pemandangnya, rasa lelahmu akan terbayar lunas. Suguhan pemandangan air terjun dan hijaunya pepohonan akan kamu dapati seluas mata memandang.
Monumen Teruo Nakamura
Nakamura adalah prajurit Jepang yang kabur ke dalam hutan saat sekutu menyerang Pulao Morotai pada tanggal 15 September 1944. Saking lamanya berada di dalam hutan, dia tidak mengetahui lagi bahwa rezim dan zaman sudah berubah. Bahkan dia tidak mengetahui bahwa Perang Dunia II sudah lama selesai.
Teruo Nakamura, serdadu Jepang masa Perang Dunia II, tiba di Jakarta, 29 Des 1974.
31 tahun lamanya ia bertahan hidup layaknya tentara di belantara pulau Morotai, tak tahu Jepang sudah menyerah kalah. pic.twitter.com/9kRP8blOQt
— Potret Lawas (@potretlawas) January 22, 2019
Keberadaan Nakamura terungkap pada akhir 1974, saat seorang warga melaporkan Nakamura kepada kepolisian. Namun saat ingin dipulangkan ke Jepang, baru diketahui sebenarnya Nakamura bukanlah warga asli Jepang. Ia hanya orang asli Taiwan yang masuk ke unit sukarela Takasago dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II.
Teruo Nakamura lahir di Taiwan pada tanggal 8 Oktober 1919. Nakamura terlahir dengan nama Attuna Palalin sementara di Taiwan dia bernama Lee Guang Hui. Untuk mengenang sejarah Pulau Morotai yang punya peran strategis pada Perang Dunia II, pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai mendirikan Monumen Teruo Nakamura.
Patung Mac Arthur
Patung ini berada di pulau Zum-zum. Patung Mac Arthur dibuat untuk mengabadikan lokasi persembunyiannya saat menyusun strategi perebutan pulau Morotai dalam Perang Dunia II.
Monumen Jenderal Douglas Mc Arthur Pulau Xmzum Morotai pic.twitter.com/X8FdoFXXRU
— Samsuddin (@Samsudsin2) May 8, 2019
Adapun Mac Arthur merupakan jenderal dan marsekal lapangan bintang lima asal Amerika. Ia merupakan pemimpin sekutu saat terjadi Perang Dunia II, khususnya saat Perang Pasifik.
Museum Perang Dunia II & Museum Trikora
Dua museum ini destinasi yang suka didatangi para wisatawan saat datang ke Pulau Morotai. Lokasi Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora berada satu kompleks, berada di pinggir pantai.
View this post on Instagram
Banyak peninggalan di dalam di dua Museum yang koleksinya diserahkan oleh masyarakat setempat. Mulai dari peralatan perang, peralatan makan-minum, sampai uang yang dipakai mereka.
Cara pergi ke pulau Morotai
Ada tiga cara untuk pergi ke pulau Morotai yaitu melalui jalur darat, udara dan jalur laut. Ketiga cara ini memiliki perbedaan waktu tempuh masing-masing.
Jika kamu mau datang lewat jalur udara, kamu bisa naik pesawat Wings Air. Setiap hari, maskapai ini menyediakan semua penerbangan baik domestik dan mancanegara ke Pulau Morotai. Nantinya, pesawat kamu akan transit dulu dari Manado Bandara Samratulangi lalu ke Bandar Udara Pitu Morotai (OTI). Wings Air menambah rute penerbangan ke Pulau Morotai sejak tahun 2016 sebagai wujud kontribusi mengembangkan 10 ‘Bali Baru” sesuai program dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Untuk jalur laut, kamu bisa pakai kapal KM Geovani (Tarif Rp160.000) dari Pelabuhan Ahmad Yani-Ternate. Biasanya, kapal berangkat kurang lebih pukul 20.00 WITA dan tiba di Pelabuhan Imam Lastori, Morotai Selatan, sekitar pukul 07.00 WITA. Berikut penjelasan lengkapnya:
- Berangkat hari Rabu malam jam 20.00 WIT, tiba hari Kamis pagi jam 07.00 WIT di Morotai. Selanjutnya hari Kamis Malamnya jam 20.00 WIT menuju ke Ternate dan tiba di Ternate hari Jumat jam 07.00.
- Berangkat hari Jumat malam jam 20.00 WIT dari Ternate, tiba hari Sabtu pagi jam 07.00 WIT. Selanjutnya hari Sabtu malam jam 20.00 WIT menuju ke Ternate dan tiba di Ternate hari Minggu jam 07.00
Sementara bila kamu ingin pergi ke Pulau Morotai jalur darat, dari Ternate kamu bisa menuju Sofifi. Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mobil ke Tobelo. Setelah itu baru berjalan ke Morotai. Biasanya, waktu yang dihabiskan untuk sampai ke Pulau Morotai selama empat jam. Total waktu yang ditempuh biasanya sekitar empat jam.
Nah, sekarang kamu sudah mengenal Pulau Morotai dan primadona wisata Pulau Morotai, kan. Bagaimana menurut kamu: tertarik untuk datang ke Pulau Morotai? Kalau tertarik, pastikan kamu juga punya referensi penginapan di Pulau Morotai.
Rekomendasi cottage dan homestay yang murah, aman dan pemandangannya menghadap pantai juga banyak sekali. Tapi salah satu tempat yang suka jadi pilihan utama kalau datang ke Pulau Morotai adalah D’Aloha Restort. Resort ini fasilitasnya lengkap, harganya terjangkau dan posisinya dekat dengan pantai. Bahkan Presiden Republik Indonesia menginap di hotel ini saat datang ke Pulau Morotai dulu.
Resort ini berada di Tanjung Dehegila, Pulau Morotai. Lokasi resorti ini berada di pinggir pantai yang memudahkan kamu menikmati keindahaan pantai saat sunrise atau sunset tiba. Saat ini, D’ Aloha Resort memiliki 25 unit cottage, terdiri dari Vila VIP dengan kapasitas 2 kamar ataupun 1 kamar. Fasilitasnya ada AC, TV, shower air panas.
Menu makannya juga beragam, D’ Aloha menyediakan makanan khas lokal maupun internasional. Singkatnya, D’Aloha merupakan penginapan terbaik di Pulau Morotai saat ini.
Tapi kalau masih bingung, kamu bisa hubungi ke nomor 0812 99 000 560 atau 0812 9823 4817, atau mengunjungi situs https://www.jababekamorotai.com/dodola-islan/.